SAUNGPOST.COM, Bengkulu Utara (16/12/24) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bengkulu Utara, mengunjungi Ponpes Al Qolam Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, pada Senin 16 Desember 2024.
Dikesempatan itu, MUI menghadirkan ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bengkulu Utara, H Damami untuk memberikan materi nilai-nilai kebangsaan kepada 135 peserta mulai dari santri dan tenaga pengajar Ponpes Al Qolam.
Ketua MUI Kecamatan Ketahun, Ali Syahroni menyampaikan laporannya mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan dan memperkuat nilai kebangsaan kepada calon-calon ulama lewat santri.
Ia meminta para santri pada momen itu dapat memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh pemateri dengan harapan kerukunan umat tetap terjalin di wilayah Ketahun.
“Di dalam sosialisasi ini, MUI Ketahun bersama MUI Kabupaten mengangkat tema tentang penguatan dalam nilai-nilai kebangsaan,”ucap pria yang juga menjabat ketua MWC NU Kecamatan Ketahun itu.
Kiayi Ali menambahkan, berdasarkan kesepakatan bersama kegiatan yang dihadiri unsur tripika mulai dari Camat Ketahun, Kapolsek Ketahun, danramil, KUA serta pemateri dari FKUB, Wakil Ketua MUI Bengkulu Utara, acara tersebut di pusat di Pondok Pesantren Al-Qolam.
“Semoga dalam mewujudkan ukhuwah Islamiyah, basyariah dan wathoniyah di Kabupaten Bengkulu Utara khususnya di Kecamatan Ketahun tetap mengacu pada nilai-nilai nilai kebangsaan,”ucapnya.
Berikutnya, Pengasuh pondok pesantren Al Qolam, Ustadz Hermansyah Parafat dalam sambutannya mengucapkan apresiasi kepada pihak MUI dan unsur Tripika di Kecamatan Ketahun, bahwasanya lembaga pendidikan yang ia kembangkan tersebut sudah diterima dengan baik.
“Kami ucapkan terimakasih banyak atas kesempatan ini. Semoga kegiatan serupa bukan yang pertama, namun bisa dilakukan dimasa-masa yang akan datang,”tuturnya.
Ustadz Hermansyah menyebut, pondok pesantren berbasis Tahfiz ini diterangkannya sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu. Namun, lanjutnya belum pernah mengikuti atau dilibatkan oleh kegiatan pemerintah seperti yang dilakukan oleh MUI Bengkulu Utara.
“Kegiatan pertemuan atau tatap muka seperti ini belum pernah dilakukan. Karena selama ini kami dianggap tertutup dan keluar dari koridor pemerintah, namun kenyataannya hari ini alhamdulillah masih diperhatikan oleh pemerintah karena kamu masih butuh pembinaan dan sentuhan seperti sekolah – sekolah pada umumnya,”pungkasnya.
Lanjut Ketua FKUB Bengkulu Utara yang didapuk sebagai narasumber, H Damami menerangkan bahwa santri adalah generasi penerus bangsa yang dibekali dengan ilmu keagamaan secara masif.
H Damami yang saat ini juga menjabat dewan pertimbangan MUI Bengkulu Utara, mengingatkan para santri untuk memiliki sikap toleransi mengingat bangsa Indonesia yang majemuk.
Dengan begitu, agama di Indonesia ini tidak hanya Islam saja, artinya perlunya menjaga kebersamaan, saling toleransi untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama.
“Sejatinya agama itu tidak akan berubah, namun yang berubah itu manusianya. Untuk itu, para santri belajarlah dengan baik agar menjadi generasi emas dan bangsa ini tetap kokoh,”tegasnya
H Damami berharap para santri yang telah mengikuti sosialisasi di Ponpes Al Qolam, mampu mengembangkan wawasan kebangsaan, memiliki cinta yang besar tehadap bangsa dan negaranya, sekaligus terus membentengi diri agar tidak terpapar paham radikalisme. (Bayu Setiawan)